Kamis, 28 November 2013

Kekudusan Adalah Harga Mati

Kekudusan Adalah Harga Mati
1 Petrus 2:9
Ringkasan khotbah : Minggu, 24 November 2013 (Ibadah Umum Pertama)
Pengkhotbahnya: Kakaknya tante Ivon yang dari Nias.

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (1 Petrus 2:9)

Ada beberapa hal dalam ayat ini yang penting untuk kita pelajari, tetapi pada kali ini, kita akan fokus merenungkan tentang bangsa yang kudus, atau umat yang kudus.

Di dalam alkitab terdapat banyak sekali ajaran-ajaran tentang kekudusan. Seperti dalam Roma 12:1 Kekudusan adalah salah satu syarat untuk beribadah kepada Tuhan.

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1)

Dalam Kolose 3:22, kita kudus bukan karena jerih payah kita sendiri, tetapi karena Yesus Kristus telah rela mati dan menebus segala dosa kita, Sehingga kita dipandang kudus oleh Allah.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat tentang kekudusan. Karena Allah menghendaki kita semua untuk hidup di dalam kekudusan. Sebab tanpa kekudusan seseorang tidak akan dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Kekudusan itu hanya dapat kita raih jika kita mau keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib. Tanpa kita mau meninggalkan kebiasaan berbuat dosa atau kegelapan, kita tidak akan dapat hidup di dalam kekudusan atau terang.

Bangsa Israel adalah bangsa yang dikhususkan oleh Tuhan, dan karena kita disebut orang Israel rohani, maka kehidupan kita pun dikhususkan oleh Tuhan. Dan sepantasnyalah sebagai orang-orang yang telah dikhususkan oleh Tuhan, kita harus dapat hidup di dalam kekudusan.

Hidup di dalam kekudusan itu bukan hanya ketika kita berada di dalam gereja maupun di depan pendeta. Tetapi kekudusan itu harus dilakukan dimanapun dan kapanpun kita berada. Bahkan hendaklah kekudusan itu menjadi gaya hidup kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Sebab kekudusan itu adalah standart bagi orang percaya.

Alasan kita harus hidup kudus:

Yang pertama, karena Allah kita adalah Maha Kudus. Sebab itu tanpa kekudusan kita tak mungkin dapat datang kepada Allah.

Tuhan mengciptakan manusia adalah untuk memuliakan Allah. Akan tetapi manusia diciptakan dengan kehendak bebas, dan ada manusia yang lebih memilih untuk tidak memuliakan Tuhan di dalam kehidupannya atau memilih hidup di dalam kecemaran dosa.

"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. (Imamat 19:2)

yang kedua, kekudusan bagi orang Kristen adalah harga mati, tidak bisa ditawar. Sebab semua orang yang mengaku dirinya anak Tuhan atau orang Kristen, haruslah memiliki kekudusan.

Untuk belajar hidup Kudus, kita dapat memulainya dari kehidupan kita sehari-hari.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)

Di dalam Perjanjian lama ada sebuah cerita tentang Yusuf, anak Yakub. Ketika Yusuf dijual oleh kakak-kakaknya, Yusuf sempat bekerja dalam rumah Potifar. Di dalam rumah Potifar ini, Allah menyertai Yusuf, sehingga Yusuf dipercayakan oleh Potifar atas segala sesuatu di dalam rumahnya, kecuali istrinya sendiri. Tetapi istri Potifar, sering sekali membujuk Yusuf untuk tidur bersamanya, karena Yusuf itu takut akan Allah, sehingga Yusuf selalu menolak ajakan dari istri Potifar itu. Dengan demikian Yusuf menjaga kekudusannya di hadapan Allah.

Ketika kita mau hidup di dalam kekudusan, maka kekudusan itu akan memberikan kita hasilnya. Upah dari kita hidup di dalam kekudusan:

Yang pertama, kita akan memperoleh pemeliharaan Tuhan. Contoh: Bangsa Israel berjalan keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan selama 40 tahun, diberi makan dan dipelihara oleh Tuhan.

Yang kedua, kita akan diangkat oleh Tuhan. Contoh: Yusuf ketika hidup di dalam kekudusan pada akhirnya Yusuf mendapat posisi yang tinggi.

yang ketiga, segala doa kita akan di dengar oleh Tuhan.

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:1-2)

Yang ke empat, kekudusan adalah syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sebab segala yang Najis tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. (Wahyu 21:27)

Kini marilah kita berjalan di dalam kekudusan Tuhan.

sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1 Petrus 1:16)

GBu
Dedy Yanuar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar