Selasa, 25 April 2017

Ajaib

Salah satu hal yang saya sukai dari film animasi Doraemon adalah karena Doraemon memiliki kanton ajaib. Kantong ini dapat mengeluarkan banyak benda ajaib lainnya. Biasanya ketika Nobita terkena masalah, maka Nobita akan berlari kepada Doraemon dan meminta tolong kepadanya.

Hanya sayangnya Doraemon serta kantong ajaib itu cerita Fiksi saja. Namun bagi kita orang Kristen seharusnya tidak asing dengan kata Ajaib. Sebab bila kita membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, maka kita akan menemukan banyak hal ajaib didalamnya.

Enaknya menjadi orang Kristen salah satunya adalah dapat menikmati keajaiban Tuhan di dalam kehidupan kita. Sebab Allah kita memang Allah yang Ajaib. Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu diluar nalar manusia. Seperti dalam cerita Musa, Allah dapat membelah sungai Yordan hanya menggunakan angin keras.

Lalu cerita Yesus berjalan di atas air. Sampai sekarang masih banyak pesulap yang berusaha menipu para penonton dengan mencoba berjalan diatas air.

Lalu ada lagi cerita seorang pembunuh sadis yang dibuat bertobat karena pada suatu kali dalam perjalanannya ke Damsyik, dia melihat cahaya yang sangat terang dan membuat matanya menjadi buta. Namun setelah didoakan oleh umat Tuhan, mata orang itu menjadi sembuh. Lalu ajaibnya orang yang dulu suka menganiaya jemaat Tuhan, menjadi orang yang paling banyak menulis surat di dalam kitab Perjanjian Baru.

Ajaib bukanlah hal yang asing bagi orang percaya. Kita pun dapat melakukan atau merasakan hal yang ajaib bila hati kita selalu berpaut kepada Tuhan. Maranata!! Haleluya!!

Lamban

Siapakah yang suka dengan orang yang bekerja secara lamban? Walaupun saya memiliki keterbatasan fisik, tetapi saya sangat tidak suka dengan orang yang lamban. Misalnya disuruh mengerjakan sesuatu, tetapi ditunda dan ditunda terus sampai deadlinenya lewat. Wah, bila ketemu orang seperti itu, mungkin kita akan kesal melihatnya.

Hal menjadi lamban atau suka bermalas-malasan merupakan sifat buruk yang dimiliki oleh seseorang. Namun bukan berarti bila seorang yang lamban akan terus menerus bersikap menjadi lamban. Jika orang itu sadar dan mau berubah maka orang itu dapat menjadi orang yang rajin atau cekatan.

Efek dari seorang yang lamban dalam suatu tim, dapat membuat tim itu menjadi kalah. Coba saja perhatikan bila dalam pertandingan Futsal atau olah raga regu, bila di dalam tim itu ada orang yang lamban, maka akan menjadi batu sandungan bagi teman-temannya yang lain.

Lalu enaknya diapain ya orang yang lamban? Pertama, ditegur dan didoakan. Kedua bila masih tak mau berubah, diajarkan untuk menjadi cekatan atau rajin. Bila masih tak mau berubah, sebaiknya keluarkan orang itu dari tim apapun, tetapi tetap doakan dia supaya sadar. Sebab mau dicari bagian manapun di dalam Alkitab, tidak pernah Allah suka atau memuji orang lamban. Sebaliknya di dalam Alkitab ada banyak ayat teguran untuk orang yang lamban.

Lamban adalah penyakit internal gereja-gereja pada saat ini. Bila mau bukti silahkan melihat ke dalam gereja yang sudah lama berdiri, namun jemaat segitu-segitu saja dan lingkungan disekitarnya tidak merasakan kehadiran gereja sebagai sesuatu hal yang positif. Dan bahayanya penyakit "lamban" ini dapat menular kepada orang lainnya, terutama kepada anak-anak kecil secara rohani. Sebab daya tahan tubuh rohaninya belum kuat, bila dikelilingi oleh orang-orang yang lamban, maka akan ikut menjadi lamban juga.

Ah sudahlah, orang yang lamban jika tidak mau bertobat, maka usaha orang-orang disekitarnya tetap tidak akan mengubahnya menjadi rajin. Sebaiknya tidak serahkan tugas apapun kepada orang yang lamban, sebab hal itu hanya akan merugikan diri kita saja.

Lakukanlah Lagi

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya cinta mula-mula kepada Tuhan. Orang yang mengalami cinta mula-mula biasanya akan senang berada di gereja dan ikut semua kegiatan gereja. Rasanya ada api atau semangat di dalam tubuh ini untuk selalu dekat kepada Tuhan. Namun lambat laun api dari cinta mula-mula ini dapat padam.

Hilangnya rasa cinta mula-mula itu dapat disebabkan oleh banyak hal. Di dalam alkitab sendiri menuliskan akan hal ini dalam perumpamaan tentang benih yang jatuh di tanah yang berbatu. Awalnya gembira sekali saat mengenal Tuhan, namun ketika ada sedikit masalah yang terjadi, langsung mulai padam semangat dari cinta mula-mula itu. Tidak jarang bila cinta mula-mula ini menghilang dari orang yang baru percaya Yesus, biasanya mereka akan kembali kepada kepercayaan sebelumnya.

Emang benar ikut Tuhan itu tidak selalu dibawa pada jalan yang rata. Andaikan rata pun, Tuhan sering membawa kita mendaki ke tempat yang tinggi. Tentu saja mendaki itu perlu tenaga ekstra besar. Terlebih bila mendaki vertikal. Tentu rasanya pasti tidak enak. Tetapi bila kita berhasil mendaki sampai puncak bersama Yesus, pasti kita akan merasa senang. Demikianlah pengalaman anak-anak Tuhan yang tetap berkomitmen mendaki bersama Tuhan, mereka akhirnya akan mendapatkan berkat yang diluar akal pikiran mereka.

Lalu bagaimana dengan mereka atau teman-teman kita yang cinta mula-mula sudah padam? Apakah bisa dibangkitkan lagi rasa cinta mula-mula itu? Jawabannya tentu saja bisa. Dengan cara kita terus mensupport dan mendoakan serta memuridkan mereka. Sebab sering kali orang menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan karena tidak ada orang yang peduli dengan mereka. Sehingga tidak jarang saya temui bahwa mereka kembali kepada kepercayaan sebelumnya.

Lalu bagaimana dengan kita yang semangat dari cinta mula-mula itu mulai padam? Tentu saja kita harus tetap rajin bersaat teduh, suka menikmati Firman Allah di dalam Alkitab, dan tetap rajin datang ke setiap persekutuan yang ada.

Andaikan kita semua anak-anak Tuhan memiliki semangat cinta mula-mula, maka mungkin seluruh umat manusia sudah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi jangan biarkan semangat di dalam kita mengikut Tuhan itu padam, lakukanlah lagi yang biasa kita lakukan kepada-Nya supaya semangat itu tidak padam.

Jumat, 21 April 2017

Elektabilitas Yesus

Sering kali menjelang Pilkada atau Pemilu kita mendengar istilah Elektabilitas. Elektabilitas memiliki arti ketertarikan atau pemilihan terhadap suatu hal, entah itu jasa, orang atau individu, atau suatu barang.

Hanya karena Elektabilitas turun, bukan berarti barang atau suatu pribadi itu menjadi kurang bernilai. Nilai sesuatu barang tidak dapat dinilai dengan elektabilitas yang dimilikinya. Contohnya: sebuah lilin. Pada masa yang lampau benda ini sangatlah berguna untuk penerangan pada malam hari. Tetapi setelah ada lampu senter, orang lebih menyukai memakai senter daripada menggunakan lilin. Otomatis elektabilitas lilin menjadi turun karena semakin sedikit orang yang memilih lilin untuk menerangi kegelapan malam. Tetapi apakah fungsi atau nilai dari lilin itu berkurang? Tentu saja tidak. Memang secara harga lilin menjadi semakin murah, karena hukum ekonomi mengatakan semakin banyak permintaan maka semakin tinggi pula harganya. Tetapi manfaat dari lilin tidak berkurang sejak adanya senter.

Elektabilitas Yesus pun demikian, walaupun dunia ini menawarkan segala macam ilah atau berhala atau sesuatu yang diharapkan bisa menggantikan posisi Yesus, tetapi pribadi Yesus tidak terpengaruhi sedikit pun dengan elektabilitas yang dimiliki-Nya.

Lihat saja banyak orang di luar negeri mulai menganggap Yesus hanyalah sebuah cerita dongeng masa lalu, namun apakah Kuasa Yesus menjadi Turun? Atau apakah Yesus menjadi Lemah? Tentu saja jawabannya tidak. Yesus tidak terpengaruhi oleh elektabilitas yang dimiliki-Nya. Tidak peduli ada orang menyembah-Nya atau tidak, tetap saja Tuhan Yesus tetap Maha Kuasa.

Lalu pernah juga terjadi sebaliknya, ketika Elektabilitas Yesus meningkat, karena pada masa itu semua hukum di putuskan berdasarkan hukum agama katolik roma, tetapi apakah kuasa Yesus menjadi bertambah-tambah? Ternyata jawabannya juga tidak. Sebab Kuasa yang dimiliki oleh Yesus tidak terpengaruhi oleh nilai elektabilitas yang dimiliki oleh-Nya.

Akhirnya marilah kita sadari dengan sungguh-sungguh bahwa Kuasa Yesus tidak terpengaruhi oleh apapun. Bila Yesus hendak menunjukkan Kuasa-Nya di dalam kehidupan kita, maka tidak ada satu kuasa pun yang dapat membatalkan Kuasa Yesus itu.

Hak dan Kewajiban

Setiap orang yang bekerja pasti akan mendapatkan upah. Demikian juga setiap orang yang melakukan kewajibannya di dalam melayani Tuhan dan sesama, maka orang itu boleh menuntut haknya. Sayangnya beberapa orang Kristen hanya tahu menuntut haknya, tanpa mau melakukan kewajibannya.

Herannya orang Kristen semacam itu hari-hari ini semakin banyak. Mereka hidup sesuka hatinya, tanpa mempedulikan Firman Tuhan, tetapi setiap hari menuntut Tuhan untuk memberkati mereka.

Emang sih Tuhan Yesus itu Murah Hati, tetapi bukan memperlakukan seperti begini juga. Seakan-akan Tuhan dijadikan pohon uang atau pohon berkat atau pembawa hoki saja. Sehingga ketika Tuhan tidak atau belum memberkati mereka, maka mereka menjauhkan diri dari Tuhan.

Lalu apakah yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah melakukan semua kewajiban kita, maka kita boleh menuntut hak kita kepada Tuhan. Lagipula Tuhan itu tak pernah berhutang kok. Setiap kali kita melakukan perbuatan yang benar, pasti Tuhan akan memberikan upah yang merupakan hak kita. Silahkan dibaca dari kejadian sampai wahyu, tidak pernah sekalipun Tuhan melupakan umat-Nya, setiap kali umat-Nya melakukan kebenaran, pasti akan diberi upah oleh-Nya, entah upah jasmani saat masih di dunia ini, entah upah rohani yang akan mereka terima di sorga nanti.

Lain hal bila Tuhan memberikan karunia atau anugerah kepada kita. Bisa dikatakan ini adalah hadiah dari Tuhan. Yang namanya hadiah itu bukanlah hasil kerja keras atau usaha kita, melainkan sebuah pemberian dari Tuhan untuk kita. Sering kali hadiah dari Tuhan itu diluar batas pemikiran kita, seperti ada tertulis di dalam 1 Korintus 2:9  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Akhirnya marilah kita belajar untuk membedakan manakah Hadiah dari Tuhan, Hak kita dan kewajiban yang harus kita lakukan kepada Tuhan. Setiap orang yang melakukan kewajibannya pasti akan menerima upah atau haknya dari Tuhan. Jadi jangan takut, dan tetaplah melakukan kewajiban kita kepada Tuhan setiap hari.

Jumat, 14 April 2017

Seberapa Setiakah Kita?

Daniel 6:10  (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Siapakah yang berani melarang kita untuk pergi jalan-jalan? Tentu saja jalan-jalan atau berpergian keluar kota atau keluar negeri bukanlah suatu dosa. Namun coba kita renungkan sejenak.

Hanya karena sedang berpergian keluar kota saja, kita sudah tak mau berusaha untuk beribadah kepada Tuhan. Bagaimana kalau diperhadapkan seperti cerita Daniel, yang diperhadapkan hukuman goa singa yang kemungkinan besar akan membuat kita binasa?

Entah mau percaya atau tidak, tetapi itulah kenyataan yang masih banyak dilakukan oleh orang-orang Kristen. Biasanya orang-orang itu mempunyai sejuta alasan supaya tidak pergi beribadah pada saat sedang berpergian keluar kota atau keluar negeri.

Lalu yang lebih ironis adalah orang-orang Kristen yang tidak jadi pergi ke gereja hanya karena hujan. Baru hujan saja sudah tak mau pergi beribadah, bagaimana kalau diperhadapkan dengan hukuman goa singa ya?

Lalu yang paling ironis adalah orang-orang Kristen yang pindah gereja atau pun pindah agama karena hal-hal sepele, seperti dikecewakan oleh orang Kristen di gereja, dikhianati, atau karena hal-hal sepele lainnya.

Akhirnya tingkat kesetiaan kita dapat dilihat dari seberapa besar kerelaan kita mau berkorban waktu, berkorban tenaga, berkorban perasaan, dan berkorban hal-hal lainnya, demi kemuliaan nama Tuhan.

Filipi 3:10  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Jumat, 31 Maret 2017

Enak Banget

Sebenarnya menjadi orang Kristen itu enak banget. Tidak perlu capek-capek berusaha untuk melakukan sesuatu supaya dapat ke Sorga. Hanya atas dasar percaya akan pengorbanan Yesus saja, maka kita beroleh kasih karunia untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga.

Hanya sayangnya, tidak semua orang Kristen dapat mengerti tentang kasih karunia Allah itu. Yang namanya kasih karunia, itu adalah bukanlah hal yang kita usahakan. Namanya saja kasih karunia, itu adalah pemberian cuma-cuma dari Allah untuk kita.

Efek dari kasih karunia Tuhan itu bisa hilang loh. Mungkin ada yang bertanya "Loh kok bisa?"

Lah tentu saja bisa. Setiap orang yang sudah mengecap karunia sorgawi tetapi yang kembali murtad lagi, maka dirinya tidak akan diperbaharui sekali lagi. Karena dia telah menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya.

Lalu bagaimana dengan kita yang masih sering jatuh ke dalam dosa, apakah kasih karunia Allah itu bisa hilang? Tentu saja jawabannya tidak. Karena kita telah berpindah dari alam maut ke dalam hidup, sehingga meskipun kita jatuh ke dalam dosa, tetapi kita sudah tidak mau hidup lagi di dalam dosa itu.

Anggaplah kita seperti ikan. Apakah ikan dapat hidup di udara atau darat? Tentu saja tidak. Demikianlah kita yang telah mengenakan manusia baru tidak akan bisa hidup di dalam dosa. Sebab habitat kita sudah bukan di dalam dosa lagi. Jadi sebagai manusia baru, hendaklah kita hidup di dalam kasih karunia Allah dan menjauhi dosa.

Kamis, 30 Maret 2017

Vertikal

Salah satu kegiatan rutin yang sedang dilakukan di GPdI Cipondoh Makmur adalah ibadah pemuridan, yang diadakan setiap hari rabu jam 7 malam. Sampai saat ini peminat kelas ini masih sangat sedikit. Sayang rasanya kesempatan berharga ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Hanya percaya Yesus memang sudah pasti masuk Sorga. Tetapi jika kita tidak mau mengenal siapa Yesus itu, maka iman atau kerohanian kita akan mudah diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran palsu.

Enggak enak memang jika pengajarnya memberikan Firman Tuhan yang menempelak pola pikir kita. Tidak seperti khotbah-khotbah pada hari minggu. Di ibadah pemuridan kita dapat langsung bertanya kepada pengajarnya. Jika ada hal yang membuat bingung atau hal yang berbeda dengan hal yang telah kita percayai sebelumnya, kita langsung dapat bertanya kepada pengajar itu.

Lalu contohnya seperti ini, kapankah atau pada ayat berapakah Roh Kudus atau Roh Allah ditulis dalam alkitab pertama kali atau Roh Kudus dinyatakan pertama kali? Dan jawabannya tentu saja bukan di Kisah Para Rasul ataupun kitab Injil. Jawabannya ada pada ayat Kejadian 1:2. Jika tidak percaya, silahkan buka alkitab, maka kita akan temukan ada kata "Roh Allah" pada ayat itu.

Lanjut lagi, apakah Allah orang Kristen itu tiga? Dan apakah arti dari kata Esa dari ayat yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa? Tentu saja jawabannya Allah orang Kristen itu Satu atau Allah itu Esa. Kata Esa memiliki arti Satu tetapi bukan seperti yang kita pikirkan. Kata Esa memiliki arti Tunggal atau memiliki sifat yang adalah Satu. Jadi Allah orang Kristen itu bukan tiga atau satu tetapi Allah itu Esa.

Akhirnya marilah kita belajar untuk mempunyai hubungan Vertikal bersama Allah dengan belajar tentang Allah Tritunggal, Islamologi dan menjadi pribadi yang dinantikan di ibadah-ibadah pemuridan yang diadakan setiap hari rabu jam 7 malam.

Rabu, 29 Maret 2017

Oksigen

Seperti manusia tidak dapat hidup bila tanpa oksigen. Demikianlah orang Kristen tidak dapat tetap hidup tanpa berdoa. Berdoa adalah salah satu hal yang sangat penting bagi orang Kristen.

Hanya saja tidak semua orang Kristen suka berdoa. Tidak sedikit orang Kristen pun yang tidak tahu caranya berdoa. Karena tidak tahu, sehingga banyak orang Kristen meremehkan akan kuasa Doa itu.

Eh tidak disangka-sangka, anak-anak remaja dan pemuda GPdI cimax sangat suka berdoa. Buktinya saat kemarin tanggal 27 Maret sampai 28 Maret diadakan acara doa semalam ceria, ada lebih dari 40 orang yang ikut.

Luar biasa memang semangat para pengurus remaja dan pemuda. Sebab kalau dipikir-pikir, pada siang harinya, mereka itu bekerja dan sebagian sekolah atau kuliah. Capek? Itu sudah pasti. Tetapi mereka tetap datang ke acara doa semalam ceria itu. Sampai-sampai ada yang datang telat karena baru pulang dari tempat kerjanya.

Loyalitas anak-anak remaja pemuda GPdI cimax ini memang tak perlu diragukan lagi. Bukan hanya acara doa semalam ceria mereka hadir. Mereka pun biasa hadir di acara-acara doa rutin, seperti doa remaja, doa umum terlebih doa sepuluh malam.

Agak berbeda dari persekutuan doa yang biasa diadakan pada hari selasa malam dan sabtu sore. Pada rangkaian doa sepuluh malam yaitu pada hari peringatan Yesus naik ke Surga sampai hari Pentakosta, jemaat yang hadir bisa tiga kali lipat. Karena itu kami menghimbau bapak, ibu dan teman-teman semua untuk mengikuti rangkaian acara doa sepuluh malam yang akan diadakan mulai tanggal 25 Mei sampai 3 Juni 2017.

Foto-foto keceriaan dan video serta boomerang dari peserta doa semalam ceria tanggal 27-28 Maret dapat dilihat dibawah ini.. semoga memicu semangat kita untuk aktif dalam acara-acara doa seperti ini..


Selasa, 28 Maret 2017

Ledakan Rohani

Sebagaimana telah kita ketahui dari media elektronik seperti televisi atau komputer dan lainnya. Sebuah bom walaupun bentuknya kecil, tetap dapat merusakkan hal-hal yang jauh lebih besar.

Hidup di dalam Tuhan haruslah seperti "bom". Yang walaupun kita kecil, tak terpandang atau hina, tetapi tetap dapat membuat hal-hal yang besar.

Efek dari suatu ledakan biasanya dapat dirasakan oleh banyak orang. Contohnya: petasan korek, walaupun kecil. Tetapi bunyinya dapat terdengar sampai jarak beberapa rumah.

Lalu pertanyaannya: sudah pernahkah kita menjadi "bom" di dalam kehidupan Kekristenan? Jika belum, Kapankah kita mau menjadi "bom" yang menghasilkan ledakan besar bagi Kemuliaan Allah?

Lihat saja tokoh-tokoh di Alkitab. Yusuf yang merupakan budak, lalu menjadi orang tahanan, namun kemudian menjadi kepala pemerintahan di Mesir. Contoh tokoh lain yaitu Daud. Daud hanyalah gembala dua atau tiga ekor kambing domba. Daud belum memiliki pengalaman berperang melawan tentara, namun Daud menang dalam duel melawan Goliat.

Apapun kondisi kita pada saat ini. Hal itu bukanlah alasan untuk menghindari diri dari salah satu perintah Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia. Hidup kita haruslah memberikan dampak yang besar dimanapun kita berada. Maranata!

Identitas Baru

Sebagai anak Tuhan, kita harus mempunyai identitas yang baru yaitu menjadi Manusia Baru atau Manusia Rohani. Manusia Baru tentunya harus memiliki karakter dan gaya hidup yang baru.

Herannya tidak semua anak Tuhan merasa perlu untuk menjadi manusia baru. Sebagian anak Tuhan merasa sudah cukup hanya percaya Yesus, dan sudah pergi ke gereja setiap minggu.

Entah kenapa memang banyak anak Tuhan berpikir seperti itu. Seakan-akan identitas yang baru tidaklah penting. Seakan-akan Allah senang dengan identitas duniawi kita. Dan tentu saja Allah tidak akan senang melihat anak-anak-Nya tetap hidup di dalam dosa.

Lalu ada pula yang berpikir bahwa perubahan menjadi Manusia Baru akan terjadi secara otomatis. Padahal kenyataannya untuk menjadi Manusia baru atau memiliki indentitas baru merupakan pilihan yang harus kita pilih dan lakukan.

Lucunya anak-anak Tuhan yang benar-benar menghidupi Firman Tuhan dan menjadi Manusia Baru sering kali dibully oleh teman-temannya. Biasanya mereka dibully "jangan sok rohani lue".

Akibatnya tidak sedikit anak Tuhan yang malu untuk menunjukkan identitasnya sebagai Manusia Baru. Jadi marilah kita berani untuk tampil beda, dan menunjukkan identitas kita yang baru yaitu sebagai Manusia Baru.

Rabu, 22 Maret 2017

120 Jam

120 Jam

Sebagai pengikut Kristus, seharusnya kita semua sudah pernah membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Namun disayangkan banyak orang Kristen yang gagal di tengah jalan saat membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu.

Halangan terbesar yang biasa ditemui oleh orang-orang Kristen saat membaca Alkitab biasanya karena belum mengerti ayat-ayat yang dibacanya, sehingga kita berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mengerti suatu ayat pada saat itu juga.

Enggan bertanya kepada gembala (orang tua rohani) ataupun kepada ketua komsel (kakak rohani) juga dapat mengakibatkan menafsirkan ayat menurut kehendaknya sendiri, dan dapat membuat kita tersesat. Selain berdoa minta hikmat dari Tuhan, kita juga harus berani bertanya kepada orang yang lebih dewasa rohaninya.

Lalu pertanyaannya, berapa lamakah waktu untuk membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu? Jawabannya: kira-kira membutuhkan waktu 120 jam saja. Jika kita membaca sejam setiap hari, maka dalam 4 bulan kita akan membaca Alkitab selesai dari Kejadian sampai Wahyu. Dengan catatan, kita membaca Alkitab secara cepat.

Lain hal jika kita membaca Alkitab secara normal dari Kejadian sampai Wahyu akan memakan waktu lebih lama. Biasanya kira-kira sekitar 150 jam. Jika kita menyediakan waktu 1 jam setiap hari untuk membaca Alkitab. Maka dalam satu tahun kita dapat membaca dari Kejadian sampai Wahyu sebanyak dua kali.

Akhirnya, manapun metode yang kita pilih dalam membaca Alkitab, sebaiknya tandailah saja setiap ayat yang menarik perhatian kita, dan tandai juga ayat-ayat yang membuat kita bingung, supaya bisa membagikan atau menanyakan ayat itu kepada pembina rohani kita. Jadi maukah kamu membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu?

Selasa, 14 Maret 2017

Kapan Boleh Pacaran?

Sering kali saya tertawa dalam hati mendengar ada anak sekolah minggu (anak SM) yang sudah bicara cinta-cintaan. Dan rasanya lucu saja setiap kali melihat ada anak remaja gereja yang sudah pacaran. ih waw..

Berapa persenkah ada anak SMP yang pacaran dan akhirnya sampai menikah?
Dari pengalaman saya: jumlahnya 0%.

Lalu berapa persenkah jumlah anak SMA/SMK/sederajat yang pacaran lalu menikah baik-baik?
Dari pengalaman saya: Jumlahnya hanya SATU. Dari ratusan teman saya yang pernah pacaran saat SMA/SMK, hanya satu saja yang akhirnya menikah baik-baik (bukan menikah karena sudah gendut duluan).

Lalu kalau gitu kapankah kita boleh pacaran?

Jawabnya sederhana yaitu pada saat kita sudah menjadi manusia utuh atau manusia yang sempurna. Maksudnya adalah kita sudah tahu tanggung jawab kita sepenuhnya, dan tidak mengandalkan orang lain dalam memenuhi tanggung jawab kita.

Kalau ada orang yang berpikir tanpa memiliki pacar, maka hidupnya belum utuh. Sebaiknya intropeksi diri sendiri, dan belajarlah menjadi pribadi yang utuh. Kalau belum utuh, lalu pacaran dan berharap menjadi utuh, itu seperti mimpi di negeri dongeng.

Banyak orang berpikir, Setengah tambah Setengah sama dengan Satu. Dikira hubungan dengan lawan jenis itu seperti matematika kali ya? Itu hanya ekspektasi orang yang belum utuh.

Kenyataannya, di dalam hubungan setengah ditambah setengah, akan jadi seperempat. Jika tidak percaya, coba saja perhatikan gaya pacaran teman kita yang remaja atau sudah pemuda. Kalau belum utuh, pasti pacaran hanya akan seumur jagung. Jika lebih pun, ujungnya pasti tidak baik.

Mau suka atau tidak, itulah kenyataan dari orang yang belum utuh sudah melakukan pacaran.

Trus, dari statistik manapun, jika mayoritas orang gagal menjalin hubungan pada masa sekolah, bagaimana mungkin kamu masih yakin bisa pacaran dan menikah dengan orang itu?

Memang sih ada yang pacaran sejak SMA/SMK dan akhirnya menikah. Tetapi jumlahnya amat sangat dikit sekali. Itu pun mereka lewati dengan sangat berat.

Jadi kalau masih ada yang nekat mau pacaran saat masih sekolah, ya tanggung sendiri resikonya.

Kalau belum kuat sakit hati, sebaiknya hindari pacaran saat masih sekolah.

Lalu kapankah waktu yang tepat untuk pacaran?

Jawabannya bisa berbeda untuk setiap orang. Karena itu tanyakanlah kepada mentormu masing-masing, atau tanya kepada gembala kamu.

Di GPdI Cimax, ada bos Tjong yang bisa ditanya soal ini. Ada bapak ibu Gembala yang selalu dengan senang hati memberikan nasihat tentang hal ini. Ada pula orang-orang yang sudah menikah, yang dapat memberikan nasihat akan hal ini, seperti ko ABuy dan ci Fera, ci Icha dan ko Sem, om Yanto dan tante Kevani, lalu om Djati dan bu Darmi.

Jika salah satu dari orang yang saya sebutkan diatas mendukung kamu untuk menemukan seorang pacar, percayalah masa depanmu akan cerah bersama pasanganmu. Sebab ada mentor yang selalu mengawasimu.

Terlebih jika mereka semua yang saya sebutkan diatas setuju akan hubunganmu dengan pasanganmu, percayalah mereka pasti akan memberimu nasihat untuk melewati masa-masa sulit di dalam menjalin hubungan.

Sebaliknya, jika tidak ada seorang pun dari nama diatas yang setuju akan hubunganmu dengan pasanganmu, siap-siaplah menempuh masa depan yang sulit sendirian dan terkena "pukulan-pukulan" yang menyakitkan dari mereka.

Akhirnya, Jangan main api jika tidak mau terbakar. Jangan main cinta, jika tidak mau patah hati.



+++++++
ditulis oleh: Dedy Yanuar

Minggu, 12 Maret 2017

Bunuh Diri? Bukan Tanggung Jawabmu

Pernahkah kita mendengar cerita atau curhatan hati teman kita tentang hubungannya dengan pacarnya?

Salah satu hal yang paling sulit saya pahami adalah ketika ada orang yang mengancam pacarnya, jika putusin dia, maka dia akan bunuh diri atau melukai diri sendiri. Bukan sekali saya mendengar hal ini dari teman-temanku, ternyata bunuh diri sudah menjadi budaya bagi orang yang patah hati.

Kalau kita melihat berita di media-media, akan kita temukan ada begitu banyak orang yang bunuh diri, dan sebagian besar bunuh diri karena alasan patah hati.

Di alkitab jelas mengatakan barangsiapa menumpahkan darah manusia, maka akan dituntut oleh Tuhan. Demikianlah orang yang mencelakakan diri sendiri dengan bentuk apapun, PASTI langsung masuk Neraka.

Lalu bagaimana kalau ada pacar kita yang mengancam akan bunuh diri kalau kita putusin dia?

Jawabnya sederhana: Langsung putusin dia saat itu juga.

Lalu bagaimana kalau dia benar-benar bunuh diri atau mencelakakan diri sendiri?

Jawabnya pun sederhana: Dia BUKAN tanggung jawab kita, Jadi putusin dia saja.

Mengapa saya menjawab demikian?

Alasannya:
Pertama, dia itu masih tanggung jawab ortunya atau pengasuhnya. BUKAN tanggung jawab kita. Jika dia benar-benar mencelakakan diri sendiri, itu adalah tanggung jawab orang tuanya, bukan tanggung jawab kita.

Kedua, dia itu tidak sayang kepada diri sendiri, bagaimana mungkin dia akan sayang kepada kita? kalau dia berani mencelakakan dirinya sendiri, dia pun akan berani mencelakakan kita suatu saat nanti.

Ketiga, orang yang pernah mengatakan akan bunuh diri, jika tidak bertobat, akan senantiasa berpikir ingin bunuh diri. Terlebih jika sudah punya kronologi pernah melakukan percobaan bunuh diri, jika tidak bertobat, dia akan mengulangi perbuatannya suatu saat nanti.

Jadi jika bertemu dengan pacar yang semacam itu, putusin saja dia sekarang juga.


+++++++
ditulis oleh: Dedy Yanuar

MARI TORANG PUJI PA TUHAN

TIAP JAM DENG TIAP WAKTU TUHAN JAGA PA KITA
TIAP JAM DENG TIAP WAKTU
TUHAN SAYANG PA KITA
TIAP JAM DENG TIAP WAKTU
TUHAN PIARA PA KITA
TIAP JAM TIAP WAKTU TUHAN BESERTA KITA

MARI TORANG PUJI PA TUHAN
MARI TORANG SEMBAH PA TUHAN
KARNA CINTA KASIH YANG TUHAN KASEH
FOR TORANG SAMUA

MARI TORANG PUJI PA TUHAN
MARI TORANG SEMBAH PA TUHAN
SEBAB CUMA DIA TUHAN YANG PANTAS
FOR TORANG PUJI

Senin, 02 Januari 2017

Bangkitkan Aku

Verse 1
Aku melangkah jalani hidup ini
Bersama dengan waktu yang terus melaju
Untuk apakah aku ada disini Tuhan
Kalau bukan untuk melayaniMu

Verse 2
Inilah aku dihadapanMu Tuhan
Bersama dengan segala yang kumiliki
Pakailah aku Tuhan sebagai alatmu
Menyelamatkan Jiwa yang terhilang

Chorus
Bangkitkan aku, Bangkitkan aku
Jadikan aku hambaMu yang setia
Bangkitkan aku, Bangkitkan aku
Jadikan aku hambaMu yang berkenan

+++++++

Sekilas asal usul lagu ini sampai dinyanyikan di GPdI cimax. Karena dilatarbelakangi oleh Sem yang memimpin persekutuan doa pelayan dan jemaat pada tanggal 2 Januari 2017.

Sem berkata, marilah kita jadikan lagu ini sebagai lagu thema kita di tahun 2017. Seperti yang tertulis di dalam lagu ini "untuk apakah aku ada disini Tuhan, kalau bukan untuk melayaniMu?"

Oleh karena itu, marilah kita semua untuk belajar menghafal lagu ini.

Saya pribadi merasa lagu ini terasa jadul. Tetapi menurut saya, lagu ini juga merupakan lagu yang bagus liriknya. Dari awal sampai akhir liriknya terdapat arti yang begitu mendalam jika kita renungkan. Jadi marilah kita menyembah Tuhan dengan menyanyikan lagu ini "Bangkitkan Aku".

Salam Kristus..
DY

Minggu, 01 Januari 2017

Acara Remaja Pemuda awal tahun 2017

Sungguh indahnya waktu kebersamaan dengan teman-teman pemuda remaja GPdI Cipondoh Makmur. Walaupun kami berbeda suku, dan ras. Tetapi kami dipertemukan untuk menjadi satu tubuh Kristus di GPdI cipondoh makmur ini.

Saya pribadi berterima kasih kepada teman-teman semua, khususnya bos Tjong yang sering saya mintain tolong.

Terima kasih atas partisipasi semuanya. Mari kita tetap jalin kekompakan antara remaja dan pemuda.

Dalam kesempatan ini juga, kami mengucapkan selamat tahun baru 2017. Tuhan Yesus memberkati kita semua.. amin